Gubuk derita

Posted by YZN Kickass! | Posted on 05.13

0






Chord Franky & Jane - Bis Kota

Posted by YZN Kickass! | Posted on 21.46

1



C F
Berjalan di bawah lorong pertokoan
C G
Di Surabaya yang panas
C F
Debu-debu ramai beterbangan
C G C
Di hempas oleh bis kota

F G C AM
Bis kota sudah miring ke kiri
F G
Oleh sesaknya penumpang
F G C AM
Aku terjepit disela-sela
F G C
Ketiak para penumpang yang bergantungan

F G C AM
Bis kota sudah miring ke kiri
F G
Oleh sesaknya penumpang
F G C AM
Aku terjepit disela-sela
F G C
Ketiak para penumpang yang bergantungan

C F
Berjalan di bawah lorong pertokoan
C G
Di Surabaya yang panas
C F
Debu-debu ramai beterbangan
C G C
Di hempas oleh bis kota

Chord Lolot - Tresna Memaksa

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 21.35

0



Intro : G C D (3x)
Em C D G C-D

G C D
I Luh Sari dong dingehang jani
G C D
Pengidih beline siduri
G C D
Sube waneh beli ngelemesin

Em C D G C-D
Pang telu pang papat I Luh masih konden mengangguang beli

**)
G C D
Minab I Luh nu sumandang saya
G C D
Tekening ragan beline
G C D

Entungan sengsayan I Luhe
Em C D G C-D
Beli nak muani tulen paling satya ngabe tresna


Reff (#)
Em C G
Sebilang peteng beli setata menghayalang I Luh…
D
I Luh Sari…
Em C G
Legune ane nyegut hayalang beli ento I Luh…
D
I Luh Sari...

Intro :
G C D (3x)
Em C D G C-D
Duh… I Luh… I Luh I Luh Sari…


G C D
Eda adi ngalih jengah beli
G C D
Tusing je ngangguang dewek beli
G C D
Beli lakar ngaliang luh balian
Em C D G C-D
Lengis colek jaran guyang ape ento ne kal tagih I Luh…

G C D
Eda I Luh melihang beli
G C D
Yen beli melaksana keto
G C D
Ulian alus beli ngidih
Em C D G C-D
Kanti telah modal beli I Luh masih tusing mengenyakin


Back to reff (#)

G C D (3x)
Em C D G C-D
G C D (3x)
Em C D G C-D G C-D G C-D
Em C D G C-D

Back to *) **)

Back to reff (#) 2(x)

G C D (3x)
Em C D G C-D

Chord Nymphea - I Quit

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 21.23

0



NTRO :

G D C ( 2X )



G D C G

Menikmati indahnya pantai Kuta kulemparkan beban

D C

Angin membelai wajahku

G D C G

Ku ingin merelakan dia terbang tinggi dgn sayap dan imajinasinya

D C D

Namun ku tak kan bisa bohongi diri sendiri



REFF :

G D C

I Quit! I Quit! – Everything about you

G D C

I Quit! I Quit! – From you



G D C

Dua tahun bersamamu ku melihat pahit manismu

G D C

Seolah tak terpisahkan

G D C G

Akhirnya kau temukan seorang peri yang kan temani setiap langkahmu

D C D

Ku relakan kau tuk menjalani hidupmu sendiri



REFF



Em C Em

Your smile will always light up my days

C Em

The time we had I’ll not regret

C D

I wish your mind will think the same



REFF OVERTONE :

A E D

I Quit! I Quit! – Everything about you

A E D

I Quit! I Quit! – From you

SOULFOURTEEN Beat

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 06.30

0























Web:
Blog: http://souloffourteen.blogspot.com/
fb: https://www.facebook.com/fazrii.storykiidshow

Dialog Dini Hari

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 03.16

0



Biografi:
Pada akhir kuartal pertama di tahun 2008, para motor penggerak dua band besar asal Bali – Dadang SH Pranoto dari NAVICULA dan Ian Joshua Stevenson serta Mark Liepmann dari KAIMSASIKUN – duduk bersama. Menyepakati diri mengalirkan dialog bebas lepas tengah malam dan merangkumnya kedalam musik dan notasi sederhana. Sembari sejenak menanggalkan emblem yang telah menahun melekat pada eksistensi Navicula yang sering dijuluki neo-green-phsycadelic-grunge-core dan Kaimsasikun dengan stempel deep-psycho-britt-rock-nya.

Leburan demi leburan blues, folk dan ballad ditakar oleh DIALOG DINI HARI sedemikian tepat sebagai degup-melodi penghantar pesan ringan-cerdas-indah dalam warna vokal bariton yang merdu menyeruak dari dalam luka yang membekas. Sedangkan dominasi suara gitar aksutik dan semi-steel-dobro yang khas, plus selingan gesekan steel-slide yang kasar dan ekspresif berhasil membangun dinamika nuansa live yang sangat terjaga.

Trio yang kini berformasikan Dadang SH Pranoto/vokal & gitar, Brozio Orah/bass dan Putu Deny Surya/drum [Rokavatar] ini diproyeksikan untuk dapat terbit membawa pencerahan segar bagi insan penikmat musik dengan ajakan sederhana: Berdialog merenovasi otak dan fisik.

Personil:
Dadang SH Pranoto - Guitar, Vocal (https://www.facebook.com/pohon.tua)
Brozio Orah - Bass (https://www.facebook.com/profile.php?id=645508135)
Denny Surya -Drum (https://www.facebook.com/deny.surya)

Genre:
Folk, Blues & Ballads

Diskografi:
Beranda Taman Hati:
Sahabatku Jadi Hantu
Bumiku Buruk Rupa
Pagi
Beranda Taman Hati
Oksigen
Tak Seperti Yang Kau Bayangkan
Satu Cinta
Senandung Rindu
Rehat Sekejap
Ku Kan Pulang
Hati Hati
Aku Adalah kamu
Renovasi Otak


Album 2:
Nyanyian Langit
Menutup Tirai
Manuskrip Telaga
Lirih Penyair Murung
Aku Dimana
Aku Adalah Kamu


Sang Air



Pohon Tua Bersandar



Lirik Dialog Dini Hari: http://dialogdinihari.com/lirik

Video clip Dialog Dini Hari:
Dialog Dini Hari - Lagu Sedih


Dialog Dini Hari - Renovasi Otak


Dialog Dini Hari - Aku Dimana



Web:
http://www.twitter.com/dialogdinihari
http://listn.to/dialogdinihari
https://www.facebook.com/dialogdinihariband

Topan Tattoo Skin Art

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 01.32

0



‎Topan Tatto sudah hadir di Medan & siap merajah tubuh teman-teman yang pengen kulitnya berwarna.
CP: 085239953355 03419966699 PIN : 232ECFF9 :D

Komik Jayus

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 02.18

0

















Heaven Spot Launching Party

Posted by YZN Kickass! | Posted on 01.28

0



HeavenSpot Launching Party

GRAFFITI DAY
Minggu, 4 maret 2012
Waroeng Kupi, Jln.Darussalam No.65
... Medan-Sumatera Utara
Jam 09.00 sampe selesai.

___Throw Up Battle____
*Pendaftaran Rp 5.000
*Media Triplek
*Peserta membawa minimal 2 aerosol

___Tag Battle____
*Pendaftaran GRATIS
*Media Kaca
*Peralatan disediakan panitia

___Graffiti Performance____
*MANE2 (FFF)
*NOTE2 (HJWT)
*SOUL14 (HJWT)
* ZONE1 (FFF)
*KOMBET (ME&ART)

Contact Person:
0852.9780.9808 (Angga)
@MyHeavenSpot (twitter)
http://heavenspoturbanwear.blogspot.com

HOMICIDE - “Illsurrekshun” [2008] (Info Album dan Lirik)

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 19.05

0


Homicide - "Illsurrekshun"
Catatan: "Illsurrekshun" adalah album terakhir Homicide, dibuat tahun 2007 dan dirilis tahun 2008 tepat di tahun mereka bubar. Track terakhir (Siti Jenar Chyper Drive) adalah track lama, yang dimasukkan ke dalam split dengan MC Homeless, MC dari Amerika tahun 2007 berbentuk piringan hitam.

Tracklist:
01. Intro
02. Megatukad
03. Illsurrekshun
04. Klandestin
05. Panoptikanubis
06. Purgatori
07. Tantang Tirani
08. Terra Angkara
09. Siti Jenar Cypher Drive (CD Bonus Track)*

Tahun Rilis: 2008
Recorded at Masterplan and Cronik Studio, Bandung 2007
All tracks are mixed and mastered by : DJ Scratchy
Engineered by : Kolot & DJ Scratchy
Homicide Collective in this Project: Morgue Vanguard, DJ-E, Andre, Gaia


MEGATUKAD
Homicide kembali pada kalam serupa bara/ menjaga nyala api hasrat ditengah rawa/ mengasah mata belati penasbihan petaka/ bagi mata medusa yang tak berujung menagih nyawa / bagi kuasa yang mengendalikan parlemen dan penjara/ menyambut petang berhala, kutunjukkan kau gejala/ didepan pintu McDonalds dan gerbang Kodam berkepala/ macan Siliwangi yang dipenggal ribuan terdakwa/ air sumur berbusa, langit sehitam jelaga/ udara bertaring memaksa rima ini berbisa/ dan kau iman yang menghamba pada keabadian pusara/ kubacakan serat korporat yang mengglobalkan angkara/ rahim samsara yang terjaga pasca bencana/ pasca iman disilaukan kilatan C-4 dan surga/ dan pasca jaring warasku yang mulai menyaingi utopia/ semustahil berharap dunia pasca 9-11 tanpa tentara/ tanpa Antara kukabarkan perihal neraka/ perihal sodom-gommorah, gurah dan semua barisan berhala/ yang kau pijak kau jadikan jalur sumber pahala/ dan kau tebus semua surga dengan bangkai para pendosa/ rima serupa sangkala prosa penolak bala/ hiphop hulu waktu dengan pekat sehitam bendera/ bukan lagi perkara bukan lagi masalah jika / ribuan mimpi, satu barisan rubuhkan menara

bentangan kalam serupa bara, satuan rima penolak bala
kepalan langitan gantang bencana, seharam jadah penagih nyawa

Homicide kembali pada bentangan kalam serupa martil/ prosa ababil, ziarah kesumat demolisi kastil/ Serupa menarik tentara dari Freeport, rima ini mustahil/ kalian kubur bersama sejarah di pemakaman terusir/ negasi yang berdiri kala Valhala tak berpinggir/ demokrasi dagelan boneka tirani mesin kasir/ koalisi kobil, yang meminta setoran parkir/ serupa darah dan satir dan pengabdian tanpa akhir/ rima kontra takdir, cetakbiru korporat vampir/ tata dunia baru memaksa rima ini bertitik nadir/ konspirasi tanpa akhir dan arwah pembangkang sipil/ antidote keterasingan dalam kepakan sayap martir/ serupa lobi parlemen menggiring para musafir/ ke padang kepatuhan ujung laras para marinir/ nazarkan hidup tanpa sipir dan ujung harap yang lahir/ demi surga dan janji para pahlawan usang yang tak pernah hadir/ armamen imaji dalam magasin barisan sabil/ hunusan trakhir, pelumatan manual para kusir/ harapan yang menolak saji hamba dimuka takdir/ bersama para sodagar menyusun jutaan dominasi tafsir/ rima serupa sangkala prosa penolak bala/ hiphop hulu waktu dengan pekat sehitam bendera/ bukan lagi perkara bukan lagi masalah jika / ribuan mimpi, satu barisan rubuhkan menara



ILLSURREKSHUN
[Sarkasz]
Melepas kekang kendali pada hitungan detik kematian/ Satuan laskar aksara penghancuran dinding keterasingan/ Rima ini melintang ditengah ribuan riba yang menagih hutang/ Rintangi bantuan luar negeri yang bernegosiasi dalam bahasa musang/ Menghuhunus belati kalam profan pada altar persetubuhan/ Yang berbagi tuhan bersama kuasa modal dalam wujud siluman berturban/ Mutan susupan McD layaknya iblis marduk yang membuang pelanduk/ Merangsek setiap pintu masuk yang tak fitrah tanpa sarung cap Gajah Duduk/ Tak sudi membusuk menanti panggilan di parkiran Imam Mahdi/ Dalam simulasi hidup yang meraga dalam masturbasi Raam Punjabi/ Kami tandingi setiap eksistensi dari sekedar menjual dan membeli/ Menyembah dan mematuhi, segala konon yang tak lama lagi kami akhiri/ Kami kembali mengangkat setiap kepala yang tertunduk untuk berhenti / meratapi Tuhan yang telah mati dikhianati profit, dominasi dan ekspansi/ Satu barisan, ribuan mimpi, kami hidupkan kuasa amorfati/ yang berdiri tegak mandiri tanpa Bank Mandiri/ Hiphop harakiri, negasi hidup dari lanskap yang terkooptasi/ Di saat setiap bongkahan emas di Freeport telah lelah menjadi saksi/ Korporat Rambo dan kacung W.T.O yang tengah bermimpi/ Berkomposisi bak Guantanamo sekolosal mega-orkestra Steve Albini/ Kalian amini manipulasi informasi yang beramunisi ritual dekadensi/ Berplot genosida berkoneksi kabel TV/ Maka surga neraka yang kami hadirkan dalam kombinasi terkini/ Biner termutilasi pada setiap lanskap insureksi yang mereka kafiri

[Morgue Vanguard]
Ribuan kepalan yang mengakar pada reruntuhan atlas/ Meranggas pada batas hirarki antara mikropon dan karkas/ Hari ini mulailah berhenti mempertanyakan kualitas gundukan rima/ Dengan populasi MC yang lebih padat dari Cicadas/ Sepanas lubang anus kalian disodomi korporasi tanpa pelumas/ Kami bayar lunas semua tagihan pay dues sejak zaman Itang Yunas/ Kami pangkas semua manuver Ken Arok di tengah belukar riba pasar/ Agen makar membuang hajat pada pelataran dan tangga altar/ Kami hajar semua kebangkitan berhala, ideologi gembala/ Hidup yang menolak bergantung pada para saudagar serupa Yusuf Kalla/ Para imam korporasi yang khusuk di kala merancang sangkala tiruan/ Yang ditunggangi zionis imperealis yang mencoba menabur bala/ Rima ini adalah Kayutsha, Sahin, Fajr dan Zetzal/ Penghantam barisan produk korporasi pemasok Israel di toserba yang berjejal/ Pelumatan kollateral / kombatan prosa hypereal/ Plot pencahar agenda laskar laba yang lebih Tsar dari semua tiran dan kaisar/ Satuan lingkar risalah yang hidup dari kepulan asap/ Yang kami hisap dari manual hisab lapangan mu yang terbakar/ Rima ini lebih sakti dari Pancasila, yang siap menantang invasi/ Dari jadah global Sony hingga korporat domestik serupa Bakrie/ Kontra-takdir serupa satuan sayap ababil yang menabur kerikil/ Pada jalur komando dari Pentagon hingga Kodam, Kodim dan Koramil/ Pada kontrak para merkantil yang menggadai Cepu pada Exxon Mobil/ Kami rakit ribuan prosa martil/ Bagi mesin lobi Rupert Murdoch yang menagih martir



KLANDESTIN
[Morgue Vanguard]
ditengah hidup yang menyerupai rutan yang kehilangan sipir/ mengepal jemari hari ini sesulit membongkar jaringan pembunuh Munir/ dengan pilihan diantara menjadi tumbal atau martir/ kami kembali dengan eskalasi penghakiman hari akhir/ dengan syair penantang satir korporat vampir/ sejak tafsir NAFTA dan Bush mempeluas petak takdir kutukan/ membangun gerakan yang tak semudah merakit molotov oplosan/ oposisi kiri-kanan yang terlalu basi menjadi oposan/ hitung kembali kawan yang melangitkan kepalan / bangunkan kawan yang tersisa dan terlelap menenggak lipan/ kabarkan setiap lini kehidupan adalah front terdepan/ kembali isi amunisi hasrat dan mimpi ke dalam barisan/ warisan kesumat yang membutuhkan lebih banyak lagi kanon / lebih banyak lagi pembangkangan sipil serupa Porsea Indorayon/ serupa Bojong, serupa ribuan titisan/ bagi setiap kota yang menolak didominasi mall, penjara, monumen dan nisan/ Klandestin, manuver hantu serupa Vietkong/ sejak tanah, udara dan air hanya sesajen bagi para cukong/ begundal pasar bebas yang mengantri di jalur by-pass/ yang bebas merangkai plot dominasi dalam satu pentas / dan laknat ini yang kembali menyeruak sejak Nipah dan Haur Koneng/ merubah setiap rima dan ritme menjadi awal lonceng kematian bagi IMF, WTO dan World Bank/ Dan setiap poin agenda penaklukan koloni yang mereka bonceng

Rima pemanggil arwah yang menziarahi pitam// Dengan pekat hitamnya langit saat memudarnya harapan// Nazar luka puputan, kalam penghabisan// Satu bangsa di bawah kontrol korporat, kami langitkan kepalan

[Sarkasz]
Lubang hitam kepastian memaksaku mewadal/ Bernafas dalam kanal, meradang di dalam banal / Kapal yang karam diperosok khayal dan domestifikasi hidup berkawal/ Bayangan ku yang berubah menjadi selakangan jadah tersamar/ Memugar setiap hasrat yang memudar, nafas terakhir di belukar/ Ritual dengan ambisi di penghujung bulan kalkulasi bumikan nazar/ Fajar kematian berhala, altar bangunan moral dan biji zakar/ Hari ini konsumsi hanyalah masturbasi hidup di hapadan pasar/ Maka ku rapal rima negasi kosong sehitam aspal/ Sekilat anval, berbekal anggur dyonisian berdosis fatal/ Di antara tumpukan berangkal artefak lama B-boy berkepal/ Kontra-armamen tapal pelontar mortal pembantai portal/ Sakramen hidup yang lagi memerlukan afirmasi terdaftar/ Simbiosa mutual agenda neoliberal berpagar/ Serifikasi halal yang sedangkal menakar semua ikhtiar/ Para pembangkang yang terlalu mudah untuk ditangkal/ Rima ini bertiwikrama dalam badai horizontal/ Tak pernah tertulis pada lontar/ terror imaji korporasi pembunuh berantai/ Kami jajarkan nama terbantai, kami hitung semua bangkai/ dari jejak kemenangan ribuan perang yang tak pernah kami capai/ Untuk memaksa neraka keluar barak dan kawanan anjing/ Yang bermufakat dengan pangkat, patriotisme dan arak/ Disaat dinding keterasingan hasrat menjadi kota terlarang/ Kami tak meminta Valhala, kami jadikan surga kalian rampasan perang



PANOPTIKANUBIS
[Morgue Vanguard]
Satu bangsa dibawah kontrol korporat/ satu bangsa dibawah kendali kuasa yang meminta taat/ satu kumpulan anubis pengawas siap menebar pukat/ dan semua kesadaran harus tunduk pada mesin laba tanpa sarat/ mereka sangat awas dengan monitor menggurita/ menguasai dunia lawas hingga arah masa depan kita/ menguasai dunia mimpi bawah sadar dan mengendalikan cerita/ menguasai jaringan seluler, radio dan kanal-kanal berita/ mereka di belakang layar semua plot laknat didunia/ mereka berwujud apapun bahkan yang tak pernah kan kau kira/ mereka buntuti kemanapun, apapun yang kalian lakukan/ karena mereka selalu berhak mencap semua aktivitas mencurigakan/ tak cukup dengan satu dua badan intelejen, jutaan agen/ tak cukup mematikan pembebasan dengan isu bahaya laten/ garda depan tirani berarmamen/ hari ini gulag berwujud kontrol anti-teror dalam bentuk detasemen/ dan bumi yang kita pijak adalah neraka kala / eskalasi operasi mencapai titik menabur bala/ jangan pernah katakan motif Mossad dan BAIS sama sekali berbeda/ hingga satu hari semua orang terpasang chip pelacak di tengkuk mereka,

[Gaia]
Kloning tuhan awasi gerak/ bagaikan rutan seperti hutan/ diawasi serigala pemangsa kala/ terus berkala membangun garda/ cuci otak tanpa makna semua berkala/ kuasai dunia nyata hingga maya/ dibalik asa ketakutan tahta hilang merata/ legenda konspirasi sarat keranda/ bukan sinetron belaka itu nyata/ bersama sutradara kasat mata/ coba bungkam semua yang bicara/ semua aral didepan mata/ halalkan cara/ bantai semua yang ada/ kita berpijak pada tanah tak berpihak/ dimana hak terkoyak/ benat dan salah tersamar kemarau kabut valas tanpa validitas/ persempit ruang gerak aktivitas bahaya laten/ berkedok falsafah kebenaran yang diagungkan/ lebih busuk dari gabungan rentenir dan penyihir/ semua tabir akan terkuak di saat semua bergerak / merapat tantang malaikat mau pencabut belikat/ pekat siaga kepada kiamat buatan; teknologi anjing panoptikan



PURGATORI
dimana sekam terbakar, kemiskinan melekat/ ditanah ini dengan malikat makar kami tumbuh bersahabat/ sejak awal, pemilihan umum adalah akumulasi lawak sarat/ dimana birokrat, tengkulak, cukong dan militer bersejawat/ ibarat bilangan kami mulai menipis habis diperlumat/ kompromi dan dilindas kematian yang datang terlalu cepat/ di tanah ini pembangkangan menjadi hikayat basi/ serupa penyeragaman bawah sadar dan otomatisasi/ dan mereka yang fasih bicara tentang harkat dan martabat / nasib dan derajat, etos kerja, patuh dan meminta taat/ kukutuk semua pemadat kebenaran yang meracau seribu babad/ hari ini diam seribu kata dan kalimat di hadapan barisan mayat/ bersimulasi jagat, berkombinasi laknat/ demokrasi parlementariat, mafia hukum dan kebenaran ritel ala Alfa Mart/ tunggu suatu hari hingga semua orang mencari sesuap nasi/ hanya untuk menyadari mereka akan diantisipasi dengan pendekatan ala Nazi/ demi semua keyakinan yang tertunda disaingi kiamat/ bagi semua jejak pembantaian disetiap jengkal sejarah yang tertutup rapat/ dari jejak genangan darah Alas Tlogo yang mengering kasat/menebar isyarat/ tak ada yang lebih totaliter dari gabungan saudagar, preman dan aparat/ waktunya merapat



TANTANG TIRANI
Titipan angkara mereka yang tak bisa lagi bersuara/ ini muara semua murka lawas yang kehilangan nyawa/ dalam hitungan langkah kami kan isi angkasa/ dengan ribuan pekik yang sama saat kalian terbakar bersama bara/ terlalu kentara, manuver mereka memplot penjara/ hukum, moral, kebebasan, dan batas surga dan neraka/ merancang kontrol bawah sadar serupa bius pariwara/ menjagai setiap inci palang pintu modal dengan tentara/ sebelum waktu yang banal, jumud berkanal/ demi semua momen heroik yang tak pernah tercatat dalam tanggal/ biarkan mereka lafal semua peringatan yang mereka hafal/ setiap ayat pasal karet pertahanan para tiran berpangkal/ kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan/ saat tak ada opsi tersisa selain berdiri menantang para tiran / saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan ditengah medan/ kawan, mana kepalan kalian!

serupa biksu Burma dihadapan moncong senapan/ serupa malam Januari yang menandai Chiapas/ serupa seruan Chavez didepan muka Amerika/ serupa tangan intifada yang melempar batu di Palestina/ serupa siklus ronta setiap kota pasca amok Seattle/ serupa rudal Hizbullah di daerah pendudukan/ serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran dititik nadir perhitungan

kami menolak menjadi bidak, sekedar sekrup dan tumbal/ target pemasaran sampah industri kapital global/ sekedar hidup lurus dalam dikte penguasa arus/ sekedar kalian tahu kami akan bertahan sampai mampus/ kalian awetkan hegemoni dengan balsam mumi anti-terror/ kombinasi intel dan preman menebar horor/ kalian kerangkeng kami dengan pembenaran semantik/ kami rancang kalam puitik yang lebih bersenjata dari ribuan manifesto politik/ kaya semakin kaya, miskin semakin papa/ dan kalian dapat tetap berlindung dibalik retorika nasib dan samsara/ lakukan apapun termasuk menjadi tuhan/ kami akan berdiri disini, tak sendiri, hingga nafas penghabisan/ kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan/ saat tak ada opsi tersisa selain berdiri menantang para tiran, / saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan ditengah medan kawan, mana kepalan kalian!

serupa kesabaran terakhir para buruh di palang pintu pabrik/ serupa panen terakhir para petani penggarap/ serupa tengat miskin kota di ujung penggusuran / serupa pilihan terakhir para pasifis dihadapan kekerasan negara/ serupa harapan mereka yang tak bisa lagi berharap/ serupa pilihan terakhir keluarga korban kekerasan negara/ serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan/ yang menantang setiap tiran dititik nadir perhitungan


SITI JENAR CYPHER DRIVE
Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api
Bahwa di atas langit masih terdapat lapisan langit
Bahwa di atas langit masih terdapat berlapis surga tak berujung lapis
Sehingga semua makna hirarki langit hanyalah persepsi muka bumi

Aku katakan sabda batu kepada api
Di bawah tanah masih terdapat dataran tak berpijak
Di bawah tanah masih terdapat berlapis–lapis kerak neraka
Sehingga siapapun yang mengklaim dirinya pemimpin bumi adalah pendusta

Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api
Perihal bentangan kalam puputan yang lahir pasca rubuhnya dua menara
Pasca sebuah akhir zaman yang mengawali pancaroba tanah dan angkasa
Kala semua ujung senjakala pembangkangan ini bermuara

Aku katakan sebuah sabda raja batu kepada lidah-lidah api
Bahwa ada adalah tiada dan kekosongan itu bernyawa
Bahwa ketidakberujungan semesta adalah kehampaan bernyala
Bagi mereka yang bernazar hidup tanpa hamba dan paduka

Aku katakan sabda batu kepada api
Perihal makna wahdatul wujud mengusung kebesaran nama semesta
Dimana pada setiap hembusan nafas, kami bersenyawa
Kami yang tak memiliki apapun, tak juga surga, tak juga neraka

Kami yang tak memiliki apapun, tak juga surga, tak juga neraka
Kami pula yang dapat menghadirkan keduanya bersenyawa di atas surga dunia
Tak ada tuan, tak ada hamba
Kehampaan ini bernyawa

Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api
Perihal riwayat hidup yang menggenang dibawah bendera klaim kebenaran
Perihal jemaat yang merasa jumawa saat merasa
Memiliki jejak riwayat kuasa yang meminta patuh semua nyawa

Aku katakan kepada kalian kutukan batu kepada api
Perihal sebuah kuasa yang berfana taklid pada kebenaran ala massifikasi
Perihal tuhan jejadian kontra kehidupan perihal datangnya kala
Mereka yang telah keluar dari sarang-sarang mereka
Dari pintu-pintu pabrik
Dari gerbang-gerbang korporasi
Dari jendela gedung-gedung parlemen
Mendatangi pintu-pintu rumah kalian
Menumbalkan semua masa depan keturunan kalian

Perihal tuhan jejadian kontra kehidupan perihal datangnya kala
Mereka yang keluar dari sarang-sarang mereka

Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api
Bahwa di atas langit sana masih terdapat berlapis surga tak berujung lapis
Sehingga semua makna hirarki langit hanyalah persepsi muka bumi
Sehingga siapapun yang mengklaim dirinya pemimpin bumi adalah pendusta

Aku katakan kepada kalian sabda batu kepada api
Semua ujung senjakala pembangkangan ini bermuara
Pasca sebuah akhir zaman yang mengawali pancaroba tanah dan angkasa
Sabda batu kepada api
Api kepada kaki kaki langit

Manunggaling kawula gusti mengusung Anok
Tanah ini berbisik perihal suaka pada kekosongan strata
Tak ada tuan, tak ada hamba
Ada adalah tiada, dan kehampaan ini bernyawa



Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150319859246110

John Lennon Quotes

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 07.22

0

A dream you dream alone is only a dream. A dream you dream together is reality.
John Lennon

All we are saying is give peace a chance.
John Lennon

All you need is love.
John Lennon

And God help Bruce Springsteen when they decide he's no longer God... They'll turn on him, and I hope he survives it.
John Lennon

As usual, there is a great woman behind every idiot.
John Lennon

Christianity will go. It will vanish and shrink. I needn't argue with that; I'm right and I will be proved right. We're more popular than Jesus now; I don't know which will go first - rock and roll or Christianity.
John Lennon

Everybody loves you when you're six foot in the ground.
John Lennon

Everything is clearer when you're in love.
John Lennon

God is a concept by which we measure our pain.
John Lennon

Guilt for being rich, and guilt thinking that perhaps love and peace isn't enough and you have to go and get shot or something.
John Lennon

Marjinal - Kesurupan Nasi Kucing

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 23.18

0

Musik Sebagai Media Kritik Sosial

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 00.02

0

"…musik hanya sekedar musik jika tidak diisi dengan sesuatu yang lebih berguna…” -kutipan kata-kata Abdee Negara dalam cover album Slankissme-
Beberapa waktu terakhir, semakin banyak orang yang melayangkan kritik-kritik kepada pemerintah, oknum penegak hukum dan oknum-oknum lain. Kritik-kritik tersebut banyak disampaikan melalui demonstrasi, diskusi, media jejaring sosial, berbagai artikel di maedia cetak, hingga pemberitaan di televisi.
Mungkin cara-cara tersebut menjadi saluran apresiasi dan ekspresi kebebasan masyarakat. Namun, para seniman dan musisi memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan kritik sosial. Mereka lebih cenderung menyampaikan kritik sosial melalui film atau karya musik.
Wabil khusus buat para musisi, kita udah punya beberapa musisi yang berani buat membawakan lagu bertema kritik sosial. Tampaknya tidak berlebihan jika disebut sebagai keberanian. Mengingat beberapa musisi tersebut pernah menelurkan lagu-lagu kritik sosial ketika berada di suatu zaman yang penuh kekangan (baca: Orde Baru).
Sebut saja Iwan Fals yang sering membawakan lagu kritik sosial, baik bersama Swami, Kantata Takwa, maupun secara solo. Beberapa karyanya antara lain Siang Seberang Istana, Surat Untuk Wakil Rakyat, ataupun Bongkar.
Tentu saja ada Slank. Sejak awal kemunculannya tahun 1990, Slank kerap membawakan lagu bertema kritik sosial. Bahkan pada tahun 2008, Slank pernah bikin gerah anggota DPR lewat lagu Gossip Jalanan.
Tentu bukan aja mereka berdua. Masih ada Superman Is Dead, Efek Rumah Kaca, dan masih ada beberapa musisi yang mungkin membawakan lagu-lagu bertema kritik sosial dengan gaya bahasa yang tidak terlalu vulgar, seperti Dewa 19.
Lagu-lagu bertemakan kritik sosial tentu bukannya bermaksud untuk menggulingkan pihak pemerintah yang sedang berkuasa. Namun, hanya untuk mengingatkan pemerintah biar nggak kebablasan. Karena inilah cara yang bisa dilakukan oleh para musisi.
Jadi, buat pemerintah jangan langsung negative thinking dulu kepada para musisi. Dan jangan sembarang mencekal para musisi yang bawain lagu kritik sosial. Pun, tujuan mereka juga baik koq. Justeru kita butuh banyak musisi yang berani buat menyampaikan aspirasi masyarakat. Tabik.
Fahmi Firmansyah

sumber: http://www.slank.com/blog/2012/01/musik-sebagai-media-kritik-sosial/

Jazz: Dari Jalanan hingga Gedung Pertunjukkan

Posted by YZN Kickass! | Posted in , | Posted on 23.57

0

Musik yang katanya adalah musik orang gedean atau gedong. Tapi, apakah benar musik ini lahir dan diperuntukkan untuk orang gedong aja?
Sebenarnya musik jazz gak jauh beda ama reggae. Jazz juga lahir di jalanan dan merupakan sarana kebebasan bagi para pekerja (budak) dari Afrika yang bekerja di Amerika Serikat. Musik ini pun makin akrab di telinga orang-orang keturunan Afrika di Amerika (Afro-Amerika).
Musik ini makin berkembang memasuki awal abad 20. Sedangkan jazz sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an. Ada yang bilang jazz ini dibawa para pekerja dari Filipina di Jakarta yang juga gemar bermain musik.
Pada tahun 1945-1950, di Indonesia muncul grup jazz, yakni Jack Lemmers yang dikomandani oleh Jack Lesmana (ayah dari Indra Lesmana). Kemudian berturut-turut muncul Bill Saragih, Eddy Karamoy, hingga Ireng Maulana.
Di beberapa kota besar di Indonesia juga sering diadakan festival musik jazz yang digelar saban tahun, antara Jakarta Jazz Festival, Jak Jazz, Jazz Goes To Campus, dan masih banyak yang lainnya. So, jazz berhasil merangkak dari tadinya hanya musik jalanan, kini mulai masuk ke gedung-gedung pertunjukkan. Pengunjangnya pun didominasi masyarakat kalangan menengah ke atas.
Tapi image ini nggak selamanya melekat. Ada juga koq beberapa komunitas yang sering gelar musik jazz di jalanan. Mereka ingin supaya musik jazz bisa dinikmati oleh semua kalangan. Nggak Cuma orang-orang berduit aja.
Nah, bagaimana dengan Slank? Slank ternyata juga bisa bawain lagu jazz. Kalo lo nggak percaya coba aja lo tengok Java Jazz Festival 2009. Slank ikut maen di situ. Untuk pertama kalinya penyanyi bertelanjang dada di panggung musik jazz, yakni Kaka Slank.
Bahkan Slank bercanda dengan kalimat “para penonton wangi, rapi, keren, bersih, nyaksiin lima bajingan di panggung jazz. So, sebenarnya alirannya Slank itu apa? Rock n Roll bisa, Blues oke, Jazz bisa juga, Reggae juga, dangdut bisa. Semuanya bisa nih. Ckckck.

sumber: http://www.slank.com/blog/2012/01/jazz-dari-jalanan-hingga-gedung-pertunjukkan/

Kick Andy - Soe Hok Gie

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 00.34

0

“Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.”


































Bhagavad Sambadha

Posted by YZN Kickass! | Posted on 01.11

0

Satu
Aku ingin pagi Bahagia tanpa luka Hancur tanpa tawa Aku ingin pagi Jujur tanpa dusta Remuk tanpa asa Aku ingin pagi Bosan tanpa jeda Ramai tanpa suara Aku ingin pagi Muak tanpa air mata Kosong tanpa ...

Dua
Tanyalah darahku Yang setiap malam membentuk cipratan indah di baju Yang setiap malam membentuk pola acak di lantai Tanyalah pisauku Yang setiap malam terasa dingin di lengan Yang setiap malam ...

Tiga
Pernahkah kau merasa seluruh badanmu memusuhimu Seperti perut kananku yang memberontak dan bercampur aduk menjadi satu Aku ingin terburai Menumpahkan seluruh isi perutku hingga mengotori lantai Nafas yang semakin ...

Empat
Tahukah kamu malaikatku Yang kau minta aku untuk menyekanya dari keningmu itu adalah darahku? Yang kau minta aku untuk menahan perihnya itu adalah paru-paruku? Yang kau minta aku ...

Lima
Kau dengar itu? Mereka menertawakan kita Karena kita membangun sekeping surga Kemudian meletakkannya di dada dan mengirisnya dengan buaian cerita Jangan menggodaku sayang Kau tahu aku tak perduli itu cerita ...

Enam
Aku pernah menjadi seberkas cahaya Yang memberimu pelangi dan melukisnya dengan warna yang sempurna Menerangi seluruh duniamu tanpa kau minta Tetap menjadi cahaya walau tak pernah kau sapa Aku ...

Tujuh
Aku adalah sepotong kaca murah yg pecah terbelah ke segala arah Perih merintih Pedih memutih Aku adalah terang pasar malam yang melawan matahari siang Menyala sia-sia Gaduh tak bersuara Bukan aku ...

Delapan
Aku ini kenapa…?? Pelankan musik itu dan dengarkan imajinasiku bernyanyi Redupkan lampu itu dan amati egoku menari Tuhan….!!!! Kembalikan logikaku….!!!! Ku laknat kau….!!!! Aku ini kenapa…?? Tertawalah kalian yang sudah ...

Sembilan
Aku mau pola darah yg indah di bajuku Aku mau suatu cipratan merah yg acak d lantaiku Ayo.. Atau perlu kugigit lidahku sendiri untuk menemanimu? Katakan saja Jangan sungkan Kita sudah ...

Sepuluh
Aku tersandar lemah Menangisi pecahan mimpi malam tadi Mengetuk-ngetuk isi kepalaku seakan ingin membenarkan Meneriaki telingaku seakan ingin membangunkan Dan orang-orang itu terus berdatangan Mengulurkan tangan atau apa saja yang ...

Sebelas
Ketika kelam datang Kemudian terang hilang Akulah sang pecundang Menangisi sesuatu yang kuharap ada Meratapi malaikat mimpi sekilas semesta Ini semua bohong Selama ini aku meniduri anganku dengan buaian omong kosong Ketika ...

Duabelas
aku terduduk memandang keluar jendela. menatap lampu-lampu kota yang berkelap-kelip malu dan membuatku sedikit terlena -sedikit saja- sambil merayakan angin yang sesekali bertiup dingin ...

Tigabelas
Aku sebuah catatan Dari pikiran yang terbuang Sebagian logika yang menghilang Dan tubuh yang meradang Ketika aku bercumbu dengan ruang dan bercinta dengan waktu Tuhanku adalah otak kanan, imajinasi, dan ...

Empatbelas
Aku milik bumi Menutupi tanah-tanah basah dan daun-daun kering Diarak awan-awan merah menghiasi anak-anak angin Menyusuri setapak batu beraroma manusia-manusia tak punya hati Seperti gaun sutra merah yang menyelimuti ...

Limabelas
Ketika itu malam hari Dengan segala keindahan sepi yang kau tahu dengan pasti aku menyukainya Tidak…lebih dari itu…aku selalu memujanya Entah itu pertunjukan mimpi orang-orang yang mati suri ...

Enambelas
Tidakkah terlalu indah jika kita bertuhankan senja sayangku? Atau mengharapkan tawa sedikit saja Seperti sepasang mata kecil yang selalu mengintip dari balik kotak kayu berbentuk hati di ...

Tujuhbelas
Ada suara di dalam kepalaku Teriakan-teriakan riang anak-anak kecil tak bernama Berlarian mengejar satu sama lain Tertawa membelai mati Menunggu baiknya sepi Tepat sewaktu malam meninggi Mereka sangat menyenangkan Bermata merah dengan ...

Delapanbelas
( pintu diketuk, membuyarkan lamunanku. lamunan? rongga kepala ini sungguh gaduh. ini pasar malam. pintu diketuk lagi, berkali-kali, dan kali ini lebih kasar. persetan. ini ...

Sembilanbelas
Retaklah Karena aku tidak mengenalmu ketika kau adalah sempurna Bisik yang patah Kemana saja kau selama ini? Aku kehilangan dongeng tanah basah yang dulu selalu kita tertawakan tanpa suara Atau ...

Duapuluh
Aku pernah melihat egoku sendiri Dan ia cantik sekali Membelai otak kiriku agar sebisa mungkin tak mencampuri logika Memandangiku dengan sibuknya melipat perahu-perahu kertas bercahaya Aku mau satu malam ...

Duapuluh Satu
Kaukah itu yang tadi malam berkelebat dalam mimpiku? Mengenakan bahasa-bahasa angin yang dengan indahnya membungkus sebagian tubuhmu yang biru Tak ada tempat untuk kelam Sekalipun itu terang Kau tak ...

Duapuluh Dua
Aku bertemankan sebungkus nasi Sejumput sayur setengah basi Dan selembar telur mata sapi Agak hambar seakan asin itu dosa Dan aku menikmatinya seperti digentayangi surga Bukan karena lapar yang terbiasa Sederhana ...

Duapuluh Tiga
Pernahkah kau mau melakukan apapun untuk seseorang? Hingga suatu saat bibirmu bergetar menahan tangis ketika dia meminta kepadamu sesuatu yang tak mungkin bisa kau penuhi? Dan kau ...

Duapuluh Empat
Diam Dan perhatikan bagaimana kita perlahan tenggelam Dengan segala buih pembenaran yang tak pernah berhenti mengisi keringnya retorika Dengan segala luka yang entah darimana datangnya Bagaimana aku bisa melewatkanmu ...

DUA PULUH LIMA
Bisakah kau taruh gelas minumanmu sejenak
Tinggalkan kursimu
Duduklah disini

Kau pasti mengerti
Bahkan lebih dari itu
Bukan sifatku menjadi orang yang selalu ingin tahu
Terlebih kau selalu berhasil membodohiku
Menutupi cemasmu dengan sebuah senyum seindah kupu-kupu

Tapi kali ini kau kalah
Ada sesuatu yang tak ingin kau ceritakan kepadaku
Aku bisa melihatnya dari tatapanmu yang membiru bersamaan dengan kupu-kupu itu beranjak malu meninggalkan sarangnya di teduh lengkung alismu

Katakan kepadaku
Kenapa harus menunggu malam ketika petang membuatmu nyaman
Kenapa harus tertawa enggan ketika tangis membuatmu tenang

Sedikitpun mereka tak akan pernah mengerti apa yang ada di mimpiku malam tadi
Rusa-rusa pincang itu
Gaun merah di tengah padang ilalang yang kau tangisi sepanjang malam karena ia tak pernah sedikitpun berbohong
Atau kenapa pagi tak kunjung datang hanya karena kau merasa tak pantas memeluknya

Bukankah kita tak membutuhkan kata-kata ketika sunyi adalah sempurna
Apakah kau lupa sekotak luka tak ada artinya selama kita bertuhankan senja

Duduklah disini
Karena sekali lagi aku adalah semua yang tak pernah kau lewati

DUA PULUH ENAM
Ruang

Waktu

Air mata

Tawa

Emosi

Logika

Akal

Jiwa

Imaji

Mimpi

Sepi

Luka

Hitam

Langkah

Perih

Malam

Khayal

Angin

Senja

Rindu

Hujan

Awan merah

Tanah basah

Lampu kota

Manusia usang

Ilalang petang

Lengkung alis

Ceruk bibir

Tulang pipi

Kupu-kupu

Rapal mewangi

Payung emas

Telanjang bulan

Pasar malam

Sekotak luka yang kutinggalkan

Sudut mati yang kutuhankan



Aku ingin berdamai denganmu....

DUA PULUH TUJUH
Aku ingat
Aku lihat
Aku tersirat
Aku sesaat
Aku sekelebat
Aku pucat tak terawat
Aku lumat dilaknat pekat
Aku penat terikat karat
Aku firasat yang terlambat
Aku mendekat teramat cepat
Aku tamat

Kau malaikat?
Kau bangsat
Aku tak peduli

DUA PULUH DELAPAN
Melati kemangi
Perempuanku..

Di hamparan padang rindu ia bersimpuh
Tersenyum dicandai angin yang menertawakan daun-daun berterbangan
Merayakan tubuhmu dengan candu yang perlahan membiru

Mati mewangi
Perempuanku..

Di hamparan padang janji ia berpeluh
Terbaring lelah dirayu telanjang bulan malam
Merayakan manusia dengan tuhan yang berserakan

Bisakah kita pulang sekarang?
Akan kuantar kau ke tempat tidurmu
Seperti biasa kita mengartikan malam..

DUA PULUH SEMBILAN
Anak arang berloncatan memunguti kancing yang dimuntahkan ibunya
Anak awan berlarian mengubur angin sebelum perlahan diarak senja
Kau bersiul menyirami rumput sematakaki sambil sesekali menelan peniti untuk merayakan anak kita yang setengah buta

Lalala lalala
Betapa indahnya kita
Lahir dari khayalan yang sama

Lalala la...tunggu, kenapa matamu mengeluarkan darah?
Betapa indahnya kita
Anak arang berloncatan memunguti kancing yang dimuntahkan ibunya..

TIGA PULUH
Aku ingat ketukan rindu sore tadi
Sehelai rambut di sudut pintu
Endapan percakapan di telinga dan wangi hujan yang tak lekas pergi
Kau ingat?

Sepertinya tidak
Karena rindu itu untukmu
Rambut itu milikmu
Percakapan itu denganmu
Hujan itu aku..

TIGA PULUH SATU
Apa yang kau mimpikan semalam?
Samakah denganku?

Aku memimpikan seorang gadis yang sedang duduk menghadap kaca
Matanya sembab disesaki ulat tak bernyawa
Rambutnya panjang tergerai memenuhi ruangan berlantai kayu yang tidak berhenti berderak ketika aku masuk ingin merayu
Wajahnya dipenuhi huruf-huruf untuk kemudian menceritakan semua yang ingin kutahu
Ketika aku kehilangan akal sehatku satu persatu
Ketika darahmu memenuhi kelopak mataku
Benarkah kau juga memimpikan itu?
Termasuk gaun hitam membungkus tubuhnya yang biru?

Tadinya aku ingin pergi
Tepat ketika gadis itu menatapku dan menjerit dengan cantiknya
Tepat ketika gadis itu menjahit tangannya sendiri dengan racauan yang mengiris telinga
Bulu matanya meleleh
Menetes perlahan di rahimnya untuk kemudian meninggalkan seonggok luka yang takkan kulupa hangusnya
Kau ingat ini?
Rapal melati yang mati mewangi?
Wangi yang sama ketika kau menari merayakan logika
Ketika kau mencumbui malam hanya untuk membuatnya tetap terjaga
Apa maksudmu?
Kau yakin itu bukan mimpi?

Ah, wangi ini..
Datang lagi..

Sumber: http://perahuimaji.blogspot.com/

System Of A Down at Rock Am Ring 2011 - Full Concert

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 23.57

0

Social Distortion Full Concert at Rock am Ring (2011)

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 06.18

0

Social Distortion - Machine Gun Blues

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 06.05

0

YZN Kickass | Art for Ahmad Gustama

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 07.01

0







Sid Vicious Quotes

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 02.00

0

American audiences are just the same as any other audiences. Except a bit more boring.

I just cash in on the fact that I'm good looking, and I've got a nice figure and girls like me.

I was the only guy with any bit of anarchy left.

I'll die before I'm 25, and when I do I'll have lived the way I wanted to.

I'm not chic, I could never be chic.

I'm not vicious really. I consider myself to be kindhearted. I love my mum.

I've only been in love with a beer bottle and a mirror.

The band broke up because I couldn't bear Rotten anymore because he was an embarrassment with his silly hats and his, like, shabby, dirty, nasty looking appearance.

Undermine their pompous authority, reject their moral standards, make anarchy and disorder your trademarks. Cause as much chaos and disruption as possible but don't let them take you ALIVE.

We are better than anyone, ain't we? Except for the Eagles, the Eagles are better than us.

We're really quite nice and friendly, but everyone has a beastly side to them, don't they?

You can't arrest me, I'm a rockstar.

You just pick up a chord, go twang, and you're got music.