John Lennon Quotes

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 07.22

0

A dream you dream alone is only a dream. A dream you dream together is reality.
John Lennon

All we are saying is give peace a chance.
John Lennon

All you need is love.
John Lennon

And God help Bruce Springsteen when they decide he's no longer God... They'll turn on him, and I hope he survives it.
John Lennon

As usual, there is a great woman behind every idiot.
John Lennon

Christianity will go. It will vanish and shrink. I needn't argue with that; I'm right and I will be proved right. We're more popular than Jesus now; I don't know which will go first - rock and roll or Christianity.
John Lennon

Everybody loves you when you're six foot in the ground.
John Lennon

Everything is clearer when you're in love.
John Lennon

God is a concept by which we measure our pain.
John Lennon

Guilt for being rich, and guilt thinking that perhaps love and peace isn't enough and you have to go and get shot or something.
John Lennon

Marjinal - Kesurupan Nasi Kucing

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 23.18

0

Musik Sebagai Media Kritik Sosial

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 00.02

0

"…musik hanya sekedar musik jika tidak diisi dengan sesuatu yang lebih berguna…” -kutipan kata-kata Abdee Negara dalam cover album Slankissme-
Beberapa waktu terakhir, semakin banyak orang yang melayangkan kritik-kritik kepada pemerintah, oknum penegak hukum dan oknum-oknum lain. Kritik-kritik tersebut banyak disampaikan melalui demonstrasi, diskusi, media jejaring sosial, berbagai artikel di maedia cetak, hingga pemberitaan di televisi.
Mungkin cara-cara tersebut menjadi saluran apresiasi dan ekspresi kebebasan masyarakat. Namun, para seniman dan musisi memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan kritik sosial. Mereka lebih cenderung menyampaikan kritik sosial melalui film atau karya musik.
Wabil khusus buat para musisi, kita udah punya beberapa musisi yang berani buat membawakan lagu bertema kritik sosial. Tampaknya tidak berlebihan jika disebut sebagai keberanian. Mengingat beberapa musisi tersebut pernah menelurkan lagu-lagu kritik sosial ketika berada di suatu zaman yang penuh kekangan (baca: Orde Baru).
Sebut saja Iwan Fals yang sering membawakan lagu kritik sosial, baik bersama Swami, Kantata Takwa, maupun secara solo. Beberapa karyanya antara lain Siang Seberang Istana, Surat Untuk Wakil Rakyat, ataupun Bongkar.
Tentu saja ada Slank. Sejak awal kemunculannya tahun 1990, Slank kerap membawakan lagu bertema kritik sosial. Bahkan pada tahun 2008, Slank pernah bikin gerah anggota DPR lewat lagu Gossip Jalanan.
Tentu bukan aja mereka berdua. Masih ada Superman Is Dead, Efek Rumah Kaca, dan masih ada beberapa musisi yang mungkin membawakan lagu-lagu bertema kritik sosial dengan gaya bahasa yang tidak terlalu vulgar, seperti Dewa 19.
Lagu-lagu bertemakan kritik sosial tentu bukannya bermaksud untuk menggulingkan pihak pemerintah yang sedang berkuasa. Namun, hanya untuk mengingatkan pemerintah biar nggak kebablasan. Karena inilah cara yang bisa dilakukan oleh para musisi.
Jadi, buat pemerintah jangan langsung negative thinking dulu kepada para musisi. Dan jangan sembarang mencekal para musisi yang bawain lagu kritik sosial. Pun, tujuan mereka juga baik koq. Justeru kita butuh banyak musisi yang berani buat menyampaikan aspirasi masyarakat. Tabik.
Fahmi Firmansyah

sumber: http://www.slank.com/blog/2012/01/musik-sebagai-media-kritik-sosial/

Jazz: Dari Jalanan hingga Gedung Pertunjukkan

Posted by YZN Kickass! | Posted in , | Posted on 23.57

0

Musik yang katanya adalah musik orang gedean atau gedong. Tapi, apakah benar musik ini lahir dan diperuntukkan untuk orang gedong aja?
Sebenarnya musik jazz gak jauh beda ama reggae. Jazz juga lahir di jalanan dan merupakan sarana kebebasan bagi para pekerja (budak) dari Afrika yang bekerja di Amerika Serikat. Musik ini pun makin akrab di telinga orang-orang keturunan Afrika di Amerika (Afro-Amerika).
Musik ini makin berkembang memasuki awal abad 20. Sedangkan jazz sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an. Ada yang bilang jazz ini dibawa para pekerja dari Filipina di Jakarta yang juga gemar bermain musik.
Pada tahun 1945-1950, di Indonesia muncul grup jazz, yakni Jack Lemmers yang dikomandani oleh Jack Lesmana (ayah dari Indra Lesmana). Kemudian berturut-turut muncul Bill Saragih, Eddy Karamoy, hingga Ireng Maulana.
Di beberapa kota besar di Indonesia juga sering diadakan festival musik jazz yang digelar saban tahun, antara Jakarta Jazz Festival, Jak Jazz, Jazz Goes To Campus, dan masih banyak yang lainnya. So, jazz berhasil merangkak dari tadinya hanya musik jalanan, kini mulai masuk ke gedung-gedung pertunjukkan. Pengunjangnya pun didominasi masyarakat kalangan menengah ke atas.
Tapi image ini nggak selamanya melekat. Ada juga koq beberapa komunitas yang sering gelar musik jazz di jalanan. Mereka ingin supaya musik jazz bisa dinikmati oleh semua kalangan. Nggak Cuma orang-orang berduit aja.
Nah, bagaimana dengan Slank? Slank ternyata juga bisa bawain lagu jazz. Kalo lo nggak percaya coba aja lo tengok Java Jazz Festival 2009. Slank ikut maen di situ. Untuk pertama kalinya penyanyi bertelanjang dada di panggung musik jazz, yakni Kaka Slank.
Bahkan Slank bercanda dengan kalimat “para penonton wangi, rapi, keren, bersih, nyaksiin lima bajingan di panggung jazz. So, sebenarnya alirannya Slank itu apa? Rock n Roll bisa, Blues oke, Jazz bisa juga, Reggae juga, dangdut bisa. Semuanya bisa nih. Ckckck.

sumber: http://www.slank.com/blog/2012/01/jazz-dari-jalanan-hingga-gedung-pertunjukkan/

Kick Andy - Soe Hok Gie

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 00.34

0

“Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.”


































Bhagavad Sambadha

Posted by YZN Kickass! | Posted on 01.11

0

Satu
Aku ingin pagi Bahagia tanpa luka Hancur tanpa tawa Aku ingin pagi Jujur tanpa dusta Remuk tanpa asa Aku ingin pagi Bosan tanpa jeda Ramai tanpa suara Aku ingin pagi Muak tanpa air mata Kosong tanpa ...

Dua
Tanyalah darahku Yang setiap malam membentuk cipratan indah di baju Yang setiap malam membentuk pola acak di lantai Tanyalah pisauku Yang setiap malam terasa dingin di lengan Yang setiap malam ...

Tiga
Pernahkah kau merasa seluruh badanmu memusuhimu Seperti perut kananku yang memberontak dan bercampur aduk menjadi satu Aku ingin terburai Menumpahkan seluruh isi perutku hingga mengotori lantai Nafas yang semakin ...

Empat
Tahukah kamu malaikatku Yang kau minta aku untuk menyekanya dari keningmu itu adalah darahku? Yang kau minta aku untuk menahan perihnya itu adalah paru-paruku? Yang kau minta aku ...

Lima
Kau dengar itu? Mereka menertawakan kita Karena kita membangun sekeping surga Kemudian meletakkannya di dada dan mengirisnya dengan buaian cerita Jangan menggodaku sayang Kau tahu aku tak perduli itu cerita ...

Enam
Aku pernah menjadi seberkas cahaya Yang memberimu pelangi dan melukisnya dengan warna yang sempurna Menerangi seluruh duniamu tanpa kau minta Tetap menjadi cahaya walau tak pernah kau sapa Aku ...

Tujuh
Aku adalah sepotong kaca murah yg pecah terbelah ke segala arah Perih merintih Pedih memutih Aku adalah terang pasar malam yang melawan matahari siang Menyala sia-sia Gaduh tak bersuara Bukan aku ...

Delapan
Aku ini kenapa…?? Pelankan musik itu dan dengarkan imajinasiku bernyanyi Redupkan lampu itu dan amati egoku menari Tuhan….!!!! Kembalikan logikaku….!!!! Ku laknat kau….!!!! Aku ini kenapa…?? Tertawalah kalian yang sudah ...

Sembilan
Aku mau pola darah yg indah di bajuku Aku mau suatu cipratan merah yg acak d lantaiku Ayo.. Atau perlu kugigit lidahku sendiri untuk menemanimu? Katakan saja Jangan sungkan Kita sudah ...

Sepuluh
Aku tersandar lemah Menangisi pecahan mimpi malam tadi Mengetuk-ngetuk isi kepalaku seakan ingin membenarkan Meneriaki telingaku seakan ingin membangunkan Dan orang-orang itu terus berdatangan Mengulurkan tangan atau apa saja yang ...

Sebelas
Ketika kelam datang Kemudian terang hilang Akulah sang pecundang Menangisi sesuatu yang kuharap ada Meratapi malaikat mimpi sekilas semesta Ini semua bohong Selama ini aku meniduri anganku dengan buaian omong kosong Ketika ...

Duabelas
aku terduduk memandang keluar jendela. menatap lampu-lampu kota yang berkelap-kelip malu dan membuatku sedikit terlena -sedikit saja- sambil merayakan angin yang sesekali bertiup dingin ...

Tigabelas
Aku sebuah catatan Dari pikiran yang terbuang Sebagian logika yang menghilang Dan tubuh yang meradang Ketika aku bercumbu dengan ruang dan bercinta dengan waktu Tuhanku adalah otak kanan, imajinasi, dan ...

Empatbelas
Aku milik bumi Menutupi tanah-tanah basah dan daun-daun kering Diarak awan-awan merah menghiasi anak-anak angin Menyusuri setapak batu beraroma manusia-manusia tak punya hati Seperti gaun sutra merah yang menyelimuti ...

Limabelas
Ketika itu malam hari Dengan segala keindahan sepi yang kau tahu dengan pasti aku menyukainya Tidak…lebih dari itu…aku selalu memujanya Entah itu pertunjukan mimpi orang-orang yang mati suri ...

Enambelas
Tidakkah terlalu indah jika kita bertuhankan senja sayangku? Atau mengharapkan tawa sedikit saja Seperti sepasang mata kecil yang selalu mengintip dari balik kotak kayu berbentuk hati di ...

Tujuhbelas
Ada suara di dalam kepalaku Teriakan-teriakan riang anak-anak kecil tak bernama Berlarian mengejar satu sama lain Tertawa membelai mati Menunggu baiknya sepi Tepat sewaktu malam meninggi Mereka sangat menyenangkan Bermata merah dengan ...

Delapanbelas
( pintu diketuk, membuyarkan lamunanku. lamunan? rongga kepala ini sungguh gaduh. ini pasar malam. pintu diketuk lagi, berkali-kali, dan kali ini lebih kasar. persetan. ini ...

Sembilanbelas
Retaklah Karena aku tidak mengenalmu ketika kau adalah sempurna Bisik yang patah Kemana saja kau selama ini? Aku kehilangan dongeng tanah basah yang dulu selalu kita tertawakan tanpa suara Atau ...

Duapuluh
Aku pernah melihat egoku sendiri Dan ia cantik sekali Membelai otak kiriku agar sebisa mungkin tak mencampuri logika Memandangiku dengan sibuknya melipat perahu-perahu kertas bercahaya Aku mau satu malam ...

Duapuluh Satu
Kaukah itu yang tadi malam berkelebat dalam mimpiku? Mengenakan bahasa-bahasa angin yang dengan indahnya membungkus sebagian tubuhmu yang biru Tak ada tempat untuk kelam Sekalipun itu terang Kau tak ...

Duapuluh Dua
Aku bertemankan sebungkus nasi Sejumput sayur setengah basi Dan selembar telur mata sapi Agak hambar seakan asin itu dosa Dan aku menikmatinya seperti digentayangi surga Bukan karena lapar yang terbiasa Sederhana ...

Duapuluh Tiga
Pernahkah kau mau melakukan apapun untuk seseorang? Hingga suatu saat bibirmu bergetar menahan tangis ketika dia meminta kepadamu sesuatu yang tak mungkin bisa kau penuhi? Dan kau ...

Duapuluh Empat
Diam Dan perhatikan bagaimana kita perlahan tenggelam Dengan segala buih pembenaran yang tak pernah berhenti mengisi keringnya retorika Dengan segala luka yang entah darimana datangnya Bagaimana aku bisa melewatkanmu ...

DUA PULUH LIMA
Bisakah kau taruh gelas minumanmu sejenak
Tinggalkan kursimu
Duduklah disini

Kau pasti mengerti
Bahkan lebih dari itu
Bukan sifatku menjadi orang yang selalu ingin tahu
Terlebih kau selalu berhasil membodohiku
Menutupi cemasmu dengan sebuah senyum seindah kupu-kupu

Tapi kali ini kau kalah
Ada sesuatu yang tak ingin kau ceritakan kepadaku
Aku bisa melihatnya dari tatapanmu yang membiru bersamaan dengan kupu-kupu itu beranjak malu meninggalkan sarangnya di teduh lengkung alismu

Katakan kepadaku
Kenapa harus menunggu malam ketika petang membuatmu nyaman
Kenapa harus tertawa enggan ketika tangis membuatmu tenang

Sedikitpun mereka tak akan pernah mengerti apa yang ada di mimpiku malam tadi
Rusa-rusa pincang itu
Gaun merah di tengah padang ilalang yang kau tangisi sepanjang malam karena ia tak pernah sedikitpun berbohong
Atau kenapa pagi tak kunjung datang hanya karena kau merasa tak pantas memeluknya

Bukankah kita tak membutuhkan kata-kata ketika sunyi adalah sempurna
Apakah kau lupa sekotak luka tak ada artinya selama kita bertuhankan senja

Duduklah disini
Karena sekali lagi aku adalah semua yang tak pernah kau lewati

DUA PULUH ENAM
Ruang

Waktu

Air mata

Tawa

Emosi

Logika

Akal

Jiwa

Imaji

Mimpi

Sepi

Luka

Hitam

Langkah

Perih

Malam

Khayal

Angin

Senja

Rindu

Hujan

Awan merah

Tanah basah

Lampu kota

Manusia usang

Ilalang petang

Lengkung alis

Ceruk bibir

Tulang pipi

Kupu-kupu

Rapal mewangi

Payung emas

Telanjang bulan

Pasar malam

Sekotak luka yang kutinggalkan

Sudut mati yang kutuhankan



Aku ingin berdamai denganmu....

DUA PULUH TUJUH
Aku ingat
Aku lihat
Aku tersirat
Aku sesaat
Aku sekelebat
Aku pucat tak terawat
Aku lumat dilaknat pekat
Aku penat terikat karat
Aku firasat yang terlambat
Aku mendekat teramat cepat
Aku tamat

Kau malaikat?
Kau bangsat
Aku tak peduli

DUA PULUH DELAPAN
Melati kemangi
Perempuanku..

Di hamparan padang rindu ia bersimpuh
Tersenyum dicandai angin yang menertawakan daun-daun berterbangan
Merayakan tubuhmu dengan candu yang perlahan membiru

Mati mewangi
Perempuanku..

Di hamparan padang janji ia berpeluh
Terbaring lelah dirayu telanjang bulan malam
Merayakan manusia dengan tuhan yang berserakan

Bisakah kita pulang sekarang?
Akan kuantar kau ke tempat tidurmu
Seperti biasa kita mengartikan malam..

DUA PULUH SEMBILAN
Anak arang berloncatan memunguti kancing yang dimuntahkan ibunya
Anak awan berlarian mengubur angin sebelum perlahan diarak senja
Kau bersiul menyirami rumput sematakaki sambil sesekali menelan peniti untuk merayakan anak kita yang setengah buta

Lalala lalala
Betapa indahnya kita
Lahir dari khayalan yang sama

Lalala la...tunggu, kenapa matamu mengeluarkan darah?
Betapa indahnya kita
Anak arang berloncatan memunguti kancing yang dimuntahkan ibunya..

TIGA PULUH
Aku ingat ketukan rindu sore tadi
Sehelai rambut di sudut pintu
Endapan percakapan di telinga dan wangi hujan yang tak lekas pergi
Kau ingat?

Sepertinya tidak
Karena rindu itu untukmu
Rambut itu milikmu
Percakapan itu denganmu
Hujan itu aku..

TIGA PULUH SATU
Apa yang kau mimpikan semalam?
Samakah denganku?

Aku memimpikan seorang gadis yang sedang duduk menghadap kaca
Matanya sembab disesaki ulat tak bernyawa
Rambutnya panjang tergerai memenuhi ruangan berlantai kayu yang tidak berhenti berderak ketika aku masuk ingin merayu
Wajahnya dipenuhi huruf-huruf untuk kemudian menceritakan semua yang ingin kutahu
Ketika aku kehilangan akal sehatku satu persatu
Ketika darahmu memenuhi kelopak mataku
Benarkah kau juga memimpikan itu?
Termasuk gaun hitam membungkus tubuhnya yang biru?

Tadinya aku ingin pergi
Tepat ketika gadis itu menatapku dan menjerit dengan cantiknya
Tepat ketika gadis itu menjahit tangannya sendiri dengan racauan yang mengiris telinga
Bulu matanya meleleh
Menetes perlahan di rahimnya untuk kemudian meninggalkan seonggok luka yang takkan kulupa hangusnya
Kau ingat ini?
Rapal melati yang mati mewangi?
Wangi yang sama ketika kau menari merayakan logika
Ketika kau mencumbui malam hanya untuk membuatnya tetap terjaga
Apa maksudmu?
Kau yakin itu bukan mimpi?

Ah, wangi ini..
Datang lagi..

Sumber: http://perahuimaji.blogspot.com/

System Of A Down at Rock Am Ring 2011 - Full Concert

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 23.57

0

Social Distortion Full Concert at Rock am Ring (2011)

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 06.18

0

Social Distortion - Machine Gun Blues

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 06.05

0

YZN Kickass | Art for Ahmad Gustama

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 07.01

0







Sid Vicious Quotes

Posted by YZN Kickass! | Posted in | Posted on 02.00

0

American audiences are just the same as any other audiences. Except a bit more boring.

I just cash in on the fact that I'm good looking, and I've got a nice figure and girls like me.

I was the only guy with any bit of anarchy left.

I'll die before I'm 25, and when I do I'll have lived the way I wanted to.

I'm not chic, I could never be chic.

I'm not vicious really. I consider myself to be kindhearted. I love my mum.

I've only been in love with a beer bottle and a mirror.

The band broke up because I couldn't bear Rotten anymore because he was an embarrassment with his silly hats and his, like, shabby, dirty, nasty looking appearance.

Undermine their pompous authority, reject their moral standards, make anarchy and disorder your trademarks. Cause as much chaos and disruption as possible but don't let them take you ALIVE.

We are better than anyone, ain't we? Except for the Eagles, the Eagles are better than us.

We're really quite nice and friendly, but everyone has a beastly side to them, don't they?

You can't arrest me, I'm a rockstar.

You just pick up a chord, go twang, and you're got music.